Lintas Tulisan - Kekerasan demi kekerasan dilancarkan pemerintah China pada suku Uighur tak berhenti namun menjelang Ramadan semakin menjadi-jadi. Bulan lalu setidaknya 27 orang tewas sebab bentrokan muslim Uighur dengan keamanan dan suku mayoritas Han, seperti dilansir surat kabar the New York Times (26/6).
Konfrontas pecah pagi dini hari waktu setempat setelah salat subuh di Kota Lukqun, Provinsi Xinjiang. Pedang-pedang terhunus menyerang kantor polisi, merusak bangunan pemerintah daerah, serta membakar mobil aparat. Mereka yang tewas termasuk sembilan keamanan.
Seorang juru bicara Kongres Uighur Dunia jadi salah satu pemrakarsa berdirinya negara Islam Uighur mengatakan bentrokan ini terjadi lantaran dipicu penahanan besar-besaran etnis minoritas itu beberapa bulan terakhir. "Perpecahan ini tidak kebetulan terjadi," ujar Dilxat Raxit juru bicara Uighur tinggal di Swedia. Menurut dia ada yang sengaja menyapu bersih dan menumpas etnis ini dari bumi China. Para lelaki menghilang dan polisi cuek bebek soal keberadaan mereka. Ini diyakini Raxit sebagai kesengajaan.
Uighur memang pendatang dari Turkistan Timur berbahasa Turki. Sebagai pendatang etnis ini mengalami peningkatan kesejahteraan hidup yang pesat hingga membuat iri suku Han. Suku paling besar se-China. Sejatinya konflik Uighur-Han sudah mulai mereda sedikit demi sedikit dan mereka relatif tenang. Namun ada saja pihak-pihak menginginkan bertikai.
Pemerintah China jelas ketar-ketir dengan perkembangan Uighur. Hingga kini populasinya bertambah menjadi 46 persen di Xinjiang, sementara suku Han hanya 40 persen. Sementara pusat pecah konflik di Lukqun, Uighur memiliki 30 ribu penduduk atau 90 persen. Mereka mayoritas muslim, itu sebabnya pelbagai cara dilakukan agar tidak terjadi kegiatan agama dianggap mampu merusak stabilitas nasional.
Tahun ini nampaknye pemerintah China lebih menggunaan strategi halus mencegah muslim Uighur ke masjid dan puasa. Mereka mendatangi umah-rumah muslim Uighur selama Ramadan untuk memberi mereka buah-buahan dan minuman dengan memaksa makan supaya membatalkan puasa mereka, seperti dilansir onislam.net (16/7).
Sumber: http://www.merdeka.com/
Sunday, July 21, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment